Pemetrintah Kota Bandar Lampung Tambah Alat Rapid Test

05-06-2020 1 Kali Dibaca

Bandar Lampung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung akan menambahkan alat Rapid Test menjadi 5 ribu alat, yang sebelumnya hanya 3 ribu Rapid Test. Hal ini dilakukan guna mendeteksi penyebaran Covid-19 di Kota Bandarlampung.

Menurut Walikota Bandarlampung, Herman HN, pelaksanaan Rapid test tersebut diprioritaskan untuk tenaga medis yang menangani positif terjangkit virus Corona. Selain itu pelaksanaan rapid test juga dilakukan kepada orang yang memiliki gejala-gejala Covid-19. “Untuk rapid test kita jalan terus yang dateng sudah 3.000 dan sisanya 2.000 itu janjinya minggu ini,” paparnya.

Walikota Bandar Lampung mengaku telah memesan 5 ribu alat Rapid Test. “Rapid test ini terus lanjut, karena saya sudah pesan sebanyak 5.000 alat rapid test,” Imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan (Diskes) Bandarlampung memprioritaskan terlebih dahulu tenaga medis yang menangani pasien positif terjangkit virus Corona atau Covid-19 dalam pelaksanaan rapid test.

Hal tersebut diungkapkan Edwin Rusli, Kadiskes Kota Bandarlampung, Minggu (3/4/2020). “Alat rapid test yang sudah sampai ada 1.000 dan mungkin seluruhnya ada 5.000,” terangnya.

“Jadi yang kita dahulukan adalah tenaga-tenaga kesehatan yang banyak terpapar dengan pasien-pasien Covid-19,” lanjutnya.

Pemeriksaan rapid test tersebut memang didahulukan untuk memeriksa tenaga medis. Selain itu, yang pasti diperiksa memang yang terpapar Covid-19. “Jadi target yang di tes nanti itu tenaga kesehatan dan orang yang ada gejala-gejala Covid-19,” beber Edwin.

Lanjutnya menjelaskan bahwa persiapan sudah dilakukan dan akan melaksanakan itu di puskesmas-puskesmas dan rumah sakit-rumah sakit. “Untuk persiapan sudah dilakukan. Jadi yang kita utamakan memang itu dulu,” paparnya.

Pelaksanaan rapid test tersebut kemungkinan akan dimulai pelaksanaannya di wilayah Bandarlampung pada Senin (4/5) besok. “Rapid itu apalagi pakai jari yang diperiksa menggunakan serum itu memerlukan waktu. Jadi mungkin sehari satu puskesmas itu bisa 10 orang saja,”